Dua puluh lima Juni
Dua
puluh lima Juni
Setengah
satu siang di bawah panasnya jalan raya ku kendarai motor ku, dengan konyolnya
terpaksa ku pakai helm Ayahku.
*
Menelusuri
tengah jalan di antara hutan karet dan semak-semak yang mulai mengering, iya
seperti masa sebelum aku mengenal dia. Ku hampiri rumah wanita itu penuh dengan
rasa ingin tau. Hari itu siang yang sangat panas,begitu bangganya diriku
mengantarnya mencari sekolah, berdesak-desakan di jalan raya dengan perasaan
sangat bahagia kala itu ku bonceng wanita yang lebih muda dariku, hanya saja
dia sudah lebih dulu lulus dari padaku.
Sesekali
ku lihat kaca kiri spion motor ku , ku lihat wajahnya begitu cantik dan
mempesona di tambah lesung pipinya yang sangat menawan dan tidak pernah
membosankan. Kekaguman ku adalah awal pertama ku lihat wajah nya. Iya seolah
wajahnya sudah bercerita banyak tentang dirinya
sendiri. Dia baru saja genap berumur 17 tahun bulan februari yang lalu.
0 komentar:
Post a Comment