Pikiran Sederhana
Pikiran sederhana di ujung kedewasaanku
Setiap
pukul setengah lima pagi, membuka mata dan mengambil air wudu menikmati
sisa-sisa kantuk dan rasa dingin di sebuah kota kecil yang penuh dengan
aktivitas para orang-orang dengan kesibukannya masing-masing.
*
Sebuah
kabar remidi mata pelajaran ekonomi yang sangat menganggu pikiran ku, sedikit
membebani hari pagi ini.
Sekolah..iya
sekolah, bagi mereka teman-temanku yang ia pikirkan hanyalah sebuah tugas dan
tugas dan di hantui sebuah ulangan, yang selalu ia ingin dapatkan hanyalah
nilai yang bagus, tak terkecuali dengan saya.
**
Tapi
sebuaah hari telah mendewasakan pikiran ku, yang semulanya yang aku cari dari
sekolah ini adalah sebuah nilai yang baik dan selalu nilai baik, tetapi
sekarang kita semua perlu merenungkan, kita jangan hanya belajar mencari nilai
yang baik terkadang kita harus belajar bagaimana membesarkan jiwa kita.
***
Saat
remidi datang itulah saat yang tepat untuk membesarkan jiwa kita,hati kita.
Sebuah
kisah sederhana ku dan bahagiaku adalah aku dapati kabar gembira, dari ke-14
laki-laki di ruangan kelasku hanya akulah yang tidak remidi mata pelajaran Pkn.
Saat
itu juga aku bersyukur dan berterima kasih pada sebuah pikiran yang telah
mendewasakan ku. NR.ADHIT
0 komentar:
Post a Comment