( N ) Purnama Terindah ku
Saat lelah mu
jadikanlah tubuhku terutama bahuku sebagai tempat pulang mu, tempat ternyaman
dalam hidup mu. Matamu boleh saja kau taruh dalam laki-laki lain, namun cukup
aku saja yang kau perlihatkan purnama yang damai di ke dua bola matamu padaku. Begituhalnya
sebaliknya.
Selamat pagi kau
kekasihku, impian ku di masa yang akan datang. Selamat menikmati kopi mu,
mungkin seleramu tak sama denganku namun jika aku hitam kau boleh saja jadi
susu nya, penyeimbang rasa dalam cangkir kecil mu. Atau barang kali kau mau
menambahkan gula atau madu, namun aku rasa kau tak perlu lakukan itu. Kau sudah
cukup dari pada gula atau pun madu.
Aku akan selalu iri
pada cangkir kopi mu, yang selalu menjadi pengecup pertama bibir merah jambu
mu.
Maaf kan aku yang
sedang berada di kejauhan, aku selalu menitipkan rindu pada sayap-sayap kecil.
Semoga rinduku tak sendirian, semoga rinduku bermuara dengan rindumu. Jadilah
pertemuan terjadi, agar aku bisa mengurangi sedikit beban ini. Rindu ini sangat
berat, kau jangan lakukan sendirian, ajak aku sayang.
Malam terjadi, di dalam
kepalaku yang gulita, namamu adalah lentera satu remang, segala penyejuk. Jadi
jangan sempat marah padaku, baik-baiklah padaku. Sebaab tak ada yang lebih
bersedih selain diriku saat kau lelah dan lenganku terlalu jauh untuk menjamah.
Maaf kan aku sayang. N.
0 komentar:
Post a Comment